Jadi Anggota 2NE1, Minzy Harus Berjuang Melawan Depresi

Rabu, 26 Desember 2018 - 19:30 WIB
Jadi Anggota 2NE1, Minzy...
Jadi Anggota 2NE1, Minzy Harus Berjuang Melawan Depresi
A A A
SEOUL - Menjadi anggota girl band di kancah K-Pop seolah menjadi impian banyak gadis muda di Korea Selatan. Cara ini akan membuat mereka lebih cepat kaya dan juga terkenal. Namun, tak banyak yang tahu seperti apa rasanya ketika mereka sudah mencapai pada posisi itu.

Seperti yang sering muncul di berita, tak jarang ada artis K-Pop yang mengaku harus berjuang keras melawan depresi yang mereka alami. Depresi ini sebagian besar muncul karena tekanan pekerjaan dan juga tekanan atas ketenaran yang mereka raih. Tak sedikit pula yang memilih untuk mundur dari hiruk pikuk dunia K-Pop untuk kesehatan mental mereka.

Depresi ini pula yang dialami Minzy, mantan personel 2NE1, yang kini bersolo karier. Kepada CLEO Singapura, Minzy mengatakan, tak banyak yang tahu bahwa dia pernah mengalami depresi ketika usianya terbilang masih muda, yaitu 16—17 tahun. Saat depresi menyerangnya, 2NE1 sedang dalam puncak karier mereka.

Minzy mengaku, tidak ada orang yang tahu tentang masalah depresinya. Dia hanya sendirian melawan masalahnya itu. Dan, bahkan, pernah ada satu titik ketika dia akan menghindari bertemu orang.

“Saya akan naik panggung dan semua orang sangat suportif, mereka menyayangi saya. Lalu, ketika panggung usai, saya akan berada di hotel merasa begitu hampa. Hidup terasa seperti sebuah panggung. Saya tidak tahu apa tujuan hidup saya; saya tidak yakin apakah hidup lebih baik sebagai seorang penampil atau sendirian. Itu kontras sekali, tapi saya tidak pernah punya waktu untuk mencari tahu bagaimana menyeimbangkan berada di panggung dan ketika sendirian,” papar Minzy.

Depresi Minzy semakin memburuk dengan kesulitan yang dia hadapi di 2NE1. Salah satunya berasal dari CEO YG Entertainment, yaitu Yang Hyunsuk, yang menyebut personel 2NE1 sangat jelek.

“Kami berpura-pura kalau itu bukanlah perkara besar dan berusaha melupakannya, tapi kalian tidak bisa melupakannya, itu sulit. Saya berusaha menyamai gadis lain di grup itu dalam hal kedewasaan, tapi ketika kalian menghadapi girl group yang tampil seperti model dan kalian melakukan hal yang berbeda, kalian menghadapinya dengan cara lain,” ujar Minzy kepada Billboard.

Beruntung, Minzy kemudian menemukan pemandu di diri produser YG, yaitu Teddy. Selain itu, dia pun kembali menemukan keyakinannya pada Tuhan.

“Orang dengan kepercayaan yang sama dan dorongan yang sama datang pada hidup saya dan mampu berbicara sangat kuat pada hidup saya. Tidak seperti, ‘Oh, kamu harus lebih baik’. Itu seperti ‘Kami paham kalau itu adalah perjuangan. Tak apa-apa kalau berjuang dan tak apa-apa kalau kamu merasa buruk, tapi, ayo, pikirkanlah, hadapilah dan punyalah keyakinan.’ Saya berpegang pada itu,” tutur Minzy.

Pada April 2016, Minzy memutuskan untuk beristirahat dari dunia hiburan untuk mengatasi depresinya. Dia memilih untuk meninggalkan 2NE1 sehingga dia bisa tahu apakah menjadi penyanyi adalah sesuatu yang sangat dia inginkan.

“Meninggalkan 2NE1, itu bukanlah tentang meninggalkan (atau) memecah grup. Itu adalah yang saya perjuangkan untuk diri saya, masa depan saya dan apa yang saya inginkan. Saya akhirnya memilih untuk diri saya. Saya merasakan tekanan dan beban (ketika solo), tapi itu adalah beban yang baik,” kata Minzy.

Tak hanya mampu mengatasi depresinya, Minzy juga mendapatkan dukungan fans untuk solo karier dan meninggalkan 2NE1. Grup yang telah membesarkan namanya itu akhirnya bubar pada November 2016 dan merilis single pamitan berjudul Good Bye pada awal 2017.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)